Senin, 27 April 2015

Anak Durhaka

Pada suatu hari ada seorang anak yang lahir pada tanggal 08 September 1979 sebut saja dia Rafi. Dia berasal dari kota Garut, JawaBarat. Dia merupakan anak sulung, masa kecilnya Ibu dan Ayahnya sangat sayang kepadanya, tak lama setelah ia dilahirkan 2 tahun kemudian ibunya mengandung dan melahirkan anak perempuan bernama Ina. Singkat cerita, pada umur 09 ia menderita TBC. Ibu dan Ayahnya sangat berupaya untuk menyembuhkannya dengan segala macam cara akhirnya mereka berhasil menyembukannya. Ia sekolah hingga kelas 6 SD lalu, berlanjut ke jenjang SMP Ibunya mendaftarkannya disekolah terdekat di Garut. Tapi, Ibu dan Ayahnya harus pergi meninggalkan kedua anaknya untuk mencari nafkah di Kota Jakarta. Hampir setiap bulan ibunya mengirimkan uang untuk Iuran Sekolah dan uang Jajan kedua anaknya. Ibunya menitipkan anaknya ke Kakak  yang lebih tua yang biasa dipanggil Uwa Mina. Uwa Mina selalu memberikan uang jajan dan Iuran untuk kedua anak itu setiap bulan. Tetapi, Rafi tidak menyampaikan amanah itu dengan benar ia malah menggunakannya untuk bersenang senang bersama teman temannnya, jika Ibu dan ayahnya datang ke Garut dan menanyakan ''Uang Iurannya sudah dibayarkan belum?'' 
lalu ia menjawab ''Sudah, Kalau tidak percaya ini buktinya !!'' sambil menyodorkan selembar Kwitansi.
Lalu ibunya menjawab ''Yasudah''
Rafi selalu berbohong seperti itu selama bertahun tahun...
Ibunya selalu dipanggil ke sekolah setiap tahunnya dan diminta untuk membayar iurannya, Ibunya merasa kesal karena ternyata selama  ini anaknya tidak membayar uang Iuran itu.''
Dia di SMP hanya sampai kelas VIII. Dia tidak ingin sekolah karena ia meminta kepada ibunya untuk dimasukkan ke Pesantren di pusat kota Garut. Akhirnya Ibunya menuruti kemauannya, tetapi kebohongannya di SMP terus berlanjut dan tidak sampai 2 tahun ia kabur dari Pesantren itu dan pulang kerumah. Ibunya merasa anaknya hanyalah menyia-nyiakan pendidikan yang telah diberikan kepadanya. Bahkan ia tidak merasa menyesal sedikitpun. Lalu, 1,5 tahun kemudian ia meminta untuk didaftarkan ke Bimbingan Belajar Menyetir Mobil. Ibunya masih saja menuruti kemauan anaknya itu. Seperti biasa, ia juga keluar dari bimbingan belajar itu. Ia sudah mensia-siakan uang Ibu dan Ayahnya. Keluarganya juga merasa kesal kepadanya. Lalu ia dan Adiknya Ina ikut Ibu dan Ayahnya ke Jakarta. Ia tinggal di Jakarta bersama Kakek, Nenek, Ibu, Ayah, dan adiknya,
Singkat Cerita
Diumurnya yang ke 30 ia menjadi tidak terkendali, ia sangat susah untuk dinasihati, jika dinasihati orangtuanya ia selalu membantah dan membanting barang barang yang ada disekitarnya dan merusaknya hingga hancur. Ia selalu berbicara dengan keras dengan Ibunya dan Ayahnya, Selalu ngotot, dan selalu merasa dia yang paling benar, terbawa pergaulan lingkungan sekitar.
Tetapi anehnya, jika ia berbicara dengan orang lain nadanya selalu lemah lemut, baik, intinya sangat berbeda jika ia bicara dengan Orangtua dan keluarganya. 
Diusia ke 31 ia membawa pacarnya kerumah sebut saja Nina dan tiba tiba mengatakan ''Ma, Rafi sama Nina mau nikah tolong nikahin Rafi ma, Rafi tidak ada uang.'' Rumor tiba tiba tersebar yang mengatakan bahwa '' Rafi dan Nina telah melakukan hubungan Suami Istri dan Nina menjadi hamil.''
Akibatnya nama keluarga Rafi tercoreng. Keluarganya sangat malu dengan kelakuannya. Dengan rumor itu akhirnya Rafi dinikahkan dengan menggunakan uang dari Ibu dan Ayahnya. Setelah menikah mereka tinggal dirumah orangtuanya. Ayah dan Ibu Rafi merasa bahwa Istrinya Rafi kurang sopan, dan tidak punya sopan santun, Tidak rapih, tidak menjaga kebersihan, pemalas, dan hal hal buruk lainnya. Tidak sampai setahun Nina melahirkan Anak dari rafi yang bernama Rina, namun fisik anaknya tidak sempurna. Anak mereka lahir dengan mempunyai 12 jari kaki, jari kaki manis dan tengahnya berdempet/menempel, dan ada ditangannya ada 2 daging lebih sepeti kutil disetiap tangan.
Mulai dari saat itu ia menjadi sadar, kalau ia sudah durhaka kepada Orangtuanya ia berkata ''Rafi akan berusaha untuk mencari nafkah agar rafi bisa mengoprasikan anak rafi.''
Dari situ ia mulai bekerja tapi, suatu hari ada yang menjebaknya dengan menyuruhnya mengantarkan barang barang narkoba yang diseludupkan dari luar kota. Ia tidak tahu kalau barang yang ia antarkan itu adalah narkoba. Tiba tiba, dijalan ketika ia sedang mengantarkan ada razia besar besaran dan ia diperiksa lalu polisi menemukan 1 kresek besar ganja. Ia berusaha menjelaskannya kepada polisi tapi polisi itu tidak percaya dan menahannya di Penjara selama 5 tahun.
Istrinya menangis dan pingsan mendengar kabar itu, ia berkata '' Ia akan setia menunggu sampai suaminya pulang.''
Namun, ternyata itu tidak sesuai kenyataan, ketika suaminya 2 tahun lagi dibebaskan, Istrinya Nina selingkuh dengan pria lain. Lalu mereka bercerai. Anak mereka diurus oleh Ibu dari Nina.
2 tahun kemudian, Rafi dibebaskan dan pulang kerumah dia berkata '' dia akan berusaha keras untuk membahagiakan anaknya.''
Tetapi, tak lama setelah ia dibebaskan, ia lama tidak pulang, ternyata ia melakukan penjualan narkoba kelas kakap dan ia membawa seorang wanita bersamanya dia juga sudah melakukan hubungan intim bersama wanita itu. satu bulan yang lalu ia dan wanita itu ditangkap oleh polisi dan ditahan tapi, ibunya membebaskannya dengan membayar denda sebesar 15 jt. Begitu juga dengan wanita yang bersamanya dia juga dibebaskan oleh orangtuanya. Polisi mengatakan bahwa mereka berdua sudah melakukan hubungan intim dan positif memakai narkoba. 
Ibu dan Ayah Rafi sangat marah mendengarnya begitupun orangtua wanita itu. 
Orang tua rafi dan orangtua wanita itu sepakat untuk memisahklan mereka berdua. Tetapi, mereka tidak ingin dipisahkan. Singkat cerita hubungan mereka diizinkan.
Rafi meminta minta pekerjaan dari temannya bernama Toni tapi, setelah toni memberikan semuanya yang rafi butuhkan ia malah bersikap masa bodoh dan tidak menjalani pekerjaan yang Toni berikan. Jika orangtua menasihatinya ia Marah marah dengan suara keras. Setiap hari pekerjaannya hanyalah Makan, Tidur, Main, Telphonan berulangkali. Ya semoga Tuhan memberikan hidayah kepada Rafi ..

Seperti Itulah ceritaku teman, Semoga bermanfaat yaa !!! 


Oleh  : Nurul Anisa Hanabiyah

Tidak ada komentar: