Kamis, 28 Mei 2015

MulutMu HarimauMu




Assalamualaikum Wr, Wb.

             Mulutmu Harimaumu berarti segala pekataan yang keluar dari mulutmu jika tidak dipikirkan terlebih dahulu dapat menyakiti perasaan orang lain. 
Contohnya : Bergibah (Membicarakan hal buruk orang lain tanpa sepengetahuan orang -yang dibicarakan), mencaci maki orang lain.

             Mulutmu Harimaumu identik dengan mulutmu ibarat pedang, kata-kata yang terlontar dari mulut kita dikatakan sebagai lebih tajam dari pedang. Seperti diatas, karena kesalahan berucap dapat mengakibatkan pertumpahan darah dan bahkan kerusuhan massal. Atau bahkan akibat dari ucapan tersebut, diri sendirilah yang menerima resiko negatifnya, misalnya perlakuan buruk dan pembunuhan.

Dalam Islam Kita diperintahkan untuk menjaga baik baik perkataan yang keluar dari lidah kita, Betapa banyak manusia yang masuk neraka hanya karena lidah yang tak bertulang.

Allah S.W.T berfirman :

49:12


Artinya  :  “Janganlah sebagian diantara engkau semua itu mengumpat sebagian yang lainnya. Sukakah seorang diantara engkau semua makan daging saudaranya dalam keadaaan ia sudah mati, maka tentu engkau semua membenci -karena jijik terhadap perbuatan tersebut-. Takutlah kepada Allah, sesungguhnya Allah adalah Maha Menerima taubat lagi Penyayang.” (Q.S Al-Hujurat 49:12).


           Sebagai makhluk sosial, tentu semua orang tidak bisa lepas dari interaksi dengan sesama. Siang dan malam kita pasti bertutur kata. Tak satu pun manusia yang bisa hidup tanpa berbicara.

           Berbicara merupakan media utama dari seluruh proses interaksi sosial. Baik buruknya proses interaksi sosial salah satunya dipengaruh oleh bagaimana kita bertutur kata. Karenanya, agar apa yang kita ucapkan tidak menjadi bumerang bagi diri sendiri, lebih-lebih membahayakan orang lain baik di dunia maupun di akhirat, kita mesti cermat dalam berbicara.

           Cermat dalam arti mengerti dengan baik bahwa kita hanya boleh berbicara yang memiliki kandungan manfaat, ilmu, atau nasehat, serta yang bisa menjernihkan sebuah permasalahan. Sekiranya kita tidak mengerti apa yang harus kita ucapkan sebaiknya berpikirlah lebih dulu, sebelum memutuskan untuk ikut berbicara.



Allah S.W.T berfirman : 

50:18

Artinya  : '' Tidak ada suatu kata yang diucapkannya melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu siap (mencatat)'' (Q.S Qaf 50:18).

           Seringkali seseorang berbicara tanpa diawali proses berpikir dan tidak melalui pertimbangan sebelumnya. Tindakan seperti itu berpotensi mengundang masalah baru yang boleh jadi akan berlarut-larut, sehingga memperkeruh keadaan dan mengancam tali ukhuwah dengan sesama Muslim. Apabila hal ini terjadi maka tidak ada tempat bagi orang yang berbicara kecuali neraka.

Rasulullah saw bersabda :

“Sesungguhnya seorang hamba benar-benar mengucapkan kata-kata tanpa dipikirkan yang menyebabkan dia tergelincir ke dalam neraka yang jaraknyaa lebih jauh antara timur dan barat.” (HR. Bukhari Muslim).

Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berbicara yang baik atau diam” (HR. Bukhari).

Muslim yang baik adalah muslim yang orang lain tidak terganggu oleh lisan (tulisan dan ungkapan lain : pen) dan tangannya. (HR Bukhari Muslim)

         Sepanjang hari, siang dan malam setiap orang pasti berbicara. Dan, esok hari pun kita akan berbicara dan terus berbicara. Oleh karena itu hemat dan cermatlah dalam berbicara. Jangan sekali-kali membuka celah untuk berkata bohong. Sebab pintu-pintu kebohongan lainnya akan terbuka demi untuk menutupi kebohongan pertama.




Sumber  : 
https://www.facebook.com/DuniaIslam.dik/posts/388835354569623.
          https://www.facebook.com/media/set/set=a.279815645459224.61716.122782187829238&type=3.



Tidak ada komentar: